Mengenal Pasar Malam Gambir, Cikal Bakal PRJ dari Zaman Ratu Belanda Wilhelmina

DELAPANTOTO – Sebelum masyarakat Jakarta mengenal Jakarta Fair Kemayoran (PRJ) seperti sekarang, dahulu telah ada sebuah ajang hiburan rakyat yang sangat terkenal, yakni Pasar Malam Gambir. Kegiatan ini bukan hanya sekadar pesta rakyat, tetapi juga mencerminkan perjalanan sejarah dan transformasi budaya ibu kota, bahkan sejak masa kolonial Belanda.


Awal Mula dari Zaman Kolonial

Pasar Malam Gambir pertama kali diselenggarakan pada awal abad ke-20 di kawasan Lapangan Koningsplein—yang sekarang dikenal sebagai Lapangan Monas. Acara ini digelar untuk memperingati ulang tahun Ratu Belanda Wilhelmina, dan menjadi bentuk perayaan besar yang melibatkan warga Eropa dan penduduk pribumi di Batavia.

Pasar malam ini berlangsung meriah dengan nuansa tempo dulu. Banyak atraksi budaya, pertunjukan musik, penjualan makanan khas, serta arena permainan yang disukai anak-anak hingga orang dewasa.


Hiburan dan Promosi Dagang

Selain sebagai tempat hiburan, Pasar Malam Gambir juga menjadi ajang promosi produk dan jasa, mirip dengan konsep pameran perdagangan saat ini. Berbagai pelaku usaha menampilkan dagangan mereka, mulai dari produk rumah tangga, tekstil, hingga kerajinan tangan. Suasana pasar malam yang dipenuhi lampu dan hiasan warna-warni menambah semarak acara ini setiap tahunnya.


Transformasi Menjadi Jakarta Fair Kemayoran

Seiring dengan kemerdekaan dan perkembangan zaman, Pasar Malam Gambir perlahan mengalami perubahan. Pada era 1960-an, Gubernur DKI Jakarta saat itu, Ali Sadikin, menggagas ide untuk mengangkat kembali semangat pesta rakyat dan promosi ekonomi melalui event yang lebih besar dan modern.

Maka pada tahun 1968, lahirlah Pekan Raya Jakarta (PRJ) atau Jakarta Fair yang pertama kali digelar di kawasan Monas, sebelum kemudian dipindahkan ke JIExpo Kemayoran. PRJ menjadi kelanjutan semangat Pasar Malam Gambir dengan skala yang jauh lebih luas, modern, dan terintegrasi dengan promosi industri nasional.


Warisan Budaya dan Hiburan Masyarakat

Pasar Malam Gambir tak sekadar catatan sejarah, melainkan simbol awal dari tradisi hiburan rakyat skala besar di Jakarta. Konsep ini terus hidup melalui PRJ, yang kini menjadi ajang tahunan paling ditunggu warga, baik sebagai sarana belanja, promosi, hiburan, maupun rekreasi keluarga.


Kesimpulan

Pasar Malam Gambir adalah cikal bakal dari event Jakarta Fair Kemayoran yang kita kenal sekarang. Dimulai dari perayaan ulang tahun kerajaan Belanda, acara ini berkembang menjadi pesta rakyat penuh warna yang menjunjung warisan budaya sekaligus memperkuat roda perekonomian kota. Jejak sejarahnya masih terasa dalam semangat PRJ hari ini.

Sumber: angkamaut.my.id

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *