DELAPANTOTO – Motor listrik semakin populer sebagai alternatif kendaraan harian, terutama di kota-kota besar. Selain ramah lingkungan dan bebas emisi, motor listrik ternyata juga memberikan penghematan biaya operasional yang signifikan dibanding motor bensin. Jika dihitung secara rinci, pengguna motor listrik bisa menghemat hingga jutaan rupiah setiap tahun.
1. Biaya Energi: Listrik vs Bensin
- Motor Listrik: Rata-rata konsumsi listrik motor setara 1 kWh per 40–60 km. Dengan tarif listrik rumah tangga sekitar Rp 1.500/kWh, untuk menempuh 1.000 km hanya butuh biaya sekitar Rp 25.000–35.000.
- Motor Bensin: Konsumsi BBM rata-rata 1 liter per 40–50 km. Dengan harga bensin sekitar Rp 13.000/liter, untuk jarak 1.000 km dibutuhkan sekitar Rp 260.000–325.000.
Selisih: Hemat lebih dari Rp 200.000 hanya untuk 1.000 km perjalanan.
2. Biaya Servis dan Perawatan
- Motor listrik hampir tidak memerlukan servis rutin seperti ganti oli, filter udara, atau tune-up.
- Motor bensin wajib servis berkala seperti ganti oli tiap 2.000 km, servis CVT, dan perawatan komponen mesin lainnya.
Estimasi penghematan servis per tahun bisa mencapai Rp 1 juta–Rp 1,5 juta.
3. Pajak Kendaraan
Beberapa daerah memberikan insentif pajak rendah atau bahkan bebas pajak tahunan untuk kendaraan listrik. Bandingkan dengan motor bensin yang umumnya dikenai pajak tahunan berdasarkan nilai jual kendaraan.
4. Keuntungan Tambahan
- Bebas ganjil-genap di sejumlah wilayah (tergantung kebijakan daerah)
- Suara lebih senyap, cocok untuk penggunaan malam hari
- Pengisian bisa dilakukan di rumah, tidak perlu ke SPBU
Kesimpulan
Menggunakan motor listrik untuk penggunaan harian bisa menghemat biaya hingga Rp 2–3 juta per tahun, tergantung intensitas pemakaian. Meskipun harga awal motor listrik bisa lebih tinggi, penghematan jangka panjangnya sangat terasa.
Bagi yang ingin berpindah dari motor bensin ke motor listrik, kini semakin banyak pilihan model dengan spesifikasi dan harga yang kompetitif.
Sumber: angkamaut.my.id