DELAPANTOTO – Bagi pengguna motor matic, sistem Continuously Variable Transmission (CVT) adalah komponen vital yang mengatur perpindahan tenaga mesin ke roda belakang. Salah satu bagian penting di dalamnya adalah pulley CVT. Jika pulley aus atau rusak, performa motor akan terganggu dan kenyamanan berkendara menurun.
Fungsi Pulley CVT
- Mengatur perbandingan rasio gigi secara otomatis.
- Menjaga akselerasi motor tetap halus.
- Meneruskan tenaga mesin ke v-belt untuk menggerakkan roda belakang.
Tanda-Tanda Pulley CVT Harus Diganti
Menurut mekanik bengkel resmi, ada beberapa gejala yang menandakan pulley sudah aus dan wajib diganti, yaitu:
- Tarikan motor terasa berat
- Motor seperti kehilangan tenaga, terutama di putaran awal.
- Getaran atau gredek saat akselerasi
- Biasanya terasa saat gas dibuka pelan, menandakan permukaan pulley tidak lagi rata.
- Suara berisik dari area CVT
- Timbul bunyi gesekan atau dengungan akibat pulley aus dan tidak presisi.
- Akselerasi tidak stabil
- Motor kadang tersendat, lalu tiba-tiba melonjak ketika digas.
- Kampas dan v-belt cepat aus
- Pulley yang rusak membuat v-belt bekerja lebih keras sehingga umur pakainya lebih pendek.
Kapan Harus Diganti?
- Idealnya pulley CVT dicek setiap 20.000–25.000 km.
- Jika motor sering dipakai harian di jalan macet, usia pulley bisa lebih pendek.
- Jangan menunda pergantian jika gejala sudah terasa, karena bisa merembet ke kerusakan v-belt dan komponen CVT lainnya.
Estimasi Biaya
Harga pulley CVT motor matic bervariasi tergantung merek dan tipe:
- Rp 200 ribu – Rp 400 ribu untuk motor matic kelas 110–125 cc.
- Rp 500 ribu ke atas untuk motor matic premium 150–250 cc.
Kesimpulan
Pulley CVT yang aus akan memengaruhi kenyamanan dan keamanan berkendara. Jika muncul tanda-tanda seperti tarikan berat, gredek, hingga suara berisik, sebaiknya segera ganti dengan yang baru agar motor tetap prima dan awet.
Sumber: angkamaut.my.id